KHFahru rozi aziz. Biografi KH Munawir Krapyak jogya. Biografi KH. M. Munawir Krapyak Yogyakarta. Posted on 30/03/2013 by Musthofa. 14. KH. Hasbullah (Wonokromo - Yogyakarta) 15. Kyai Muhyiddin (Jejeran - Yogyakarta) 16. Haji Mahfudz (Purworejo) WahabHasbullah: Biografi Singkat 1888-1971 - M Rifai di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli Biografi KH. Wahab Hasbullah: Biografi Singkat 1888-1971 - M Rifai di SANTRI STORE INDONESIA. eFYy8Q8. Jakarta, NU Online Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Kabar duka menyelimuti keluarga besar Nahdlatul Ulama NU. Ini, setelah Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU KH Azizi Hasbullah wafat pagi ini, Ahad 21/5/2023. Kabar duka ini menyebar cepat di sosial media. Almarhum diketahui menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit RS Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat. "Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Sampun kapundut. KH Azizi Chasbullah, pagi ini di RS Hasan Sadikin Bandung," demikian informasi yang diterima NU Online. Sebelumnya, kondisi KH Azizi Hasbullah sempat kritis setelah cukup lama mendapat pelayanan medis. Kia asal Blitar, Jawa Timur ini dirawat di RS Hasan Sadikin lantaran mengalami kecelakaan saat hendak menghadiri Halaqah Fiqih Peradaban dan Bahtsul Masail di Pondok Pesantren Al-Muhajirin 2 Purwakarta, Jawa Barat bersama Wakil Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama PCNU Trenggalek KH Zahro Wardi. Kiai Azizi masuk RS Hasan Sadikin Bandung pada Sabtu 6/5/2023. Ulama Begawan Bahtsul Masail itu harus dirujuk ke rumah sakit tersebut karena keterbatasan fasilitas dan peralatan di Rumah Sakit Cideres Majalengka setelah kecelakaan tunggal yang dialami Kiai Azizi di jalan tol Cipali KM 142 pada Sabtu 6/5/2023 pagi. Kiai Azizi kala itu mengalami cedera serius di tangan, kaki, iga, dan paru-parunya. Tindakan operasi pun harus dilakukan. Kondisinya setelah itu membaik dan bisa makan selepas operasi. Kondisi kesehatan Kiai Azizi kembali menurun pada Senin 15/5/2023. Hal tersebut membuat pihak rumah sakit mengambil tindakan khusus sebagai upaya memulihkan kembali kondisinya. Pewarta Syamsul Arifin Editor Fathoni Ahmad - KH Azizi Hasbullah, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdatul Ulama PBNU meninggal dunia, Minggu 21/5/2023. KH Azizi Hasbullah meninggal pada pukul WIB. KH Azizi Hasbullah sempat mendapatkan perawatan intensif selama hampir 3 pekan, usai kecelakaan maut pada 6 Mei 2023. Kiai Azizi Hasbullah menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit RS Hasan Sadikin, Bandung. Diketahui kecelakaan maut tersebut juga turut merenggut jiwa sang sopirnya. Jenazah Almarhum Pengasuh Ponpes Baran, Selopuro, Blitar itu telah dibawa ke kampung halamannya di Dukuh Barran, Kasim, Selopuro, Blitar. Kabar duka, KH Azizi Hasbullah, Rais PBNU meninggal seusai dirawat lantaran mengalami kecelakaan di Tol Cipali. istimewa/instagram NU Jatim Baca juga Kabar Duka Rais PBNU KH Azizi Hasbullah Meninggal seusai Terlibat Kecelakaan di Tol Cipali Sosok KH Azizi Hasbullah KH Azizi Hasbullah masuk dalam pengurus PBNU masa khidmat 2022-2027. Hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan PBNU nomor 01/ Kiai Azizi didapuk sebagai Rais Syuriah PBNU. Mengutip instagram nuonline_id, Kiai Azizi adalah Pengasuh Pondok Pesantren Barran Selopuro, Blitar. Dirinya juga dikenal sebagai sosok ahli fikih. Dirinya merupakan santri kinasih dari KH Ahmad Idris Marzuki Lirboyo. Sosoknya dikenal terbuka, tegas dan lugas berdiskusi adu argumentasi dalam forum-forum bahtsul masail pesantren dan NU, seperti di Lirboyo, Forum Musyawarah Pondok Pesantren FMPP se-Jawa Madura, bahtsul masail syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Timur, dan forum bahtsul masail PBNU. - Kabar duka, KH Azizi Hasbullah meninggal seusai dirawat lantaran mengalami kecelakaan di Tol Cipali. KH Azizi Hasbullah dikabarkan wafat di RS Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat pada Minggu 21/5/2023 sekira pukul KH Azizi Hasbullah merupakan Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Baran, Selopuro, Blitar. Baca juga Inilah Sosok Praka TNI Jamaluddin Akbar Gugur Ditembak KKB Papua, Baru Setahun Nikah di Pemalang Dikutip akun instagram NU Online, KH Azizi Hasbullah mengalami kecelakaan di Jalan Tol Cipali, Jawa Barat, Sabtu 6/5/2023. Rombongan hendak menghadiri forum Bahtsul Masa'il di PBNU bersama KH Zahro Wardi, Wakil Rais PCNU Trenggalek. Dalam peristiwa nahas itu, mobil yang ditumpangi rusak parah dan sang sopir bernama Rafi Putra Abdillah meninggal dunia. Sementara Kiai Azizi dan penumpang lainnya langsung dilakukan penanganan di RS Cideres Majalengka. Tercatat, Kiai Azizi mengalami cedera serius di tangan, kaki, iga, dan paru-paru akibat kecelakaan di Tol Cipali itu.* Baca juga Pilu! Seorang Ayah Nangis Saat Pulang dari Tempat Wisuda Anaknya Karena Dimarahi Sang Anak Daftar Isi 1. Riwayat Hidup dan Wafat 2. Sanad Ilmu dan Pendidikan Guru-guru 3. Perjalanan Hidup dan Sekilas Tentang KH. Azizi Hasbullah 4. Referensi 1. Riwayat Hidup dan Keluarga LahirKH. Azizi Hasbullah lahir di Malang, 24 Mei 1968. WafatKH. Azizi Hasbullah wafat di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Beliau mengalami kecelakan di Tol Cipali dalam perjalanan dari Blitar menuju Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Purwakarta, Jawa Barat, pada hari Sabtu, 06 Mei 2023, dalam rangka menghadiri acara Bahtsul Masail Nasional. Kecelakan yang dialami, menyebabkan beliau mengalami patah tulang. Beliau sempat dirawat selama dua pekan di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Tapi Allah SWT telah menentukan takdir. Tepat pada hari Ahad, 21 Mei 2023, KH. Azizi Hasbullah berpulang ke rahmatullah. 2. Sanad Ilmu dan Pendidikan Sebelum berangkat ke Pesantren Lirboyo, beliau sempat mengenyam Pendidikan dasar di MI Miftahul Ulum, Urek-urek, Gondanglegi, Malang pada tahun 1981. Kemudian beliau melanjutkan pendidikannya untuk mendalami ilmu agama di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, yang ketika itu masih diasuh oleh KH. Mahrus Ali dan KH. Ahmad Idris Marzuqi. Kyai Azizi memang berlatar belakang dari keluarga yang kurang berada. Meski demikian beliau tidak pernah berputus asa. Tekad beliau untuk tetap mondok di Lirboyo sangat kuat. Karena keadaan yang demikian itu, beliau berinisiatif agar bisa tetap nyantri di Lirboyo dengan memilih menjadi ndalem Kyai pengasuh Pesantren Lirboyo. Dalam tradisi Pesantren, ndalem merupakan tradisi yang dijalani dengan rasa khidmah, pengabdian, dalam membantu berbagai hal yang dibutuhkan sang Kyai. Sebagaimana banyak dilakukan di pelbagai Pesantren, khususnya Pesantren Salaf. Banyak hal yang dilakukan dalam tradisi ndalem, misalnya; menjaga toko kitab, warung/kantin, memasak, mengurus sawah, atau mengurus binatang ternak, dan sebagainya. Meski demikian, dalam melakukan banyak hal ini, biasanya tetap dilakukan di luar jam wajib sekolah dan ngaji wajib. Sehingga, santri ndalem tetap bisa belajar secara sungguh-sungguh dan mengikuti pelajaran sekolah. Demikian pula yang tempo hari dilakukan oleh KH. Azizi Hasbullah. Pasalnya, dalam melakukan tradisi ini, beliau bisa mendapatkan gratis sekolah dan tetap tinggal di Pesantren, serta mendapatkan kebutuhan makan-minum dan kebutuhan sehari-hari. Konon, Kyai Azizi pernah mendapatkan tugas dalam pengabdiannya itu untuk mengurus sapi-sapi milik keluarga Almaghfurlah Romo KH. Ahmad Idris Marzuqi, pengasuh Pesantren Lirboyo generasi ketiga. Semasa menjadi santri, Kyai Azizi sibuk mencari rumput, memberi makan-minum, dan membersihkan kandang sapi serta memandikan sapi-sapi. Kesederhanan beliau tak bisa dipungkiri. Beliau adalah sosok santri yang sangat sederhana. Sejak menjadi santri sampai menjadi guru, beliau tak keberatan untuk bertempat di sebuah gubuk yang terbuat dari bambu dan jerami yang berada tidak jauh dari kandang sapi. Meski sibuk ndalem mengurus sapi-sapi yang cukup menyita waktu dan menguras tenaga, tetapi Kiyai Azizi menjadi siswa yang paling menonjol kemampuan hafalan, pemahaman, mental, dan artikulasinya. Beliau selalu menjadi ketua musyawarah kitab, dan aktivis serta santri bahtsul masail pilih prestasi beliau yang luar biasa inilah, banyak santri yang mengaguminya. Tak terkecuali keluarga para pengasuh Pesantren Lirboyo. Tidak ada yang meragukan bahwa Kiyai Azizi merupakan tokoh fenomenal, yang menginspirasi banyak santri. Bahkan tidak jarang orang yang menjuluki beliau sebagai “Macan Lirboyo” atau “Pendekar Fiqih Lirboyo”.Sanad keilmuan beliau bersambung kepada KH. Mahrus Ali, KH. Ahmad Idris Marzuki, dan para Masyayikh Pesantren Lirboyo. Guru-guru beliau KH. Mahrus Ali KH. Ahmad Idris Marzuki Para Masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo, di zamannya 3. Perjalanan Hidup dan Dakwah Sekilas Tentang KH. Azizi HasbullahKiai Azizi atau yang bernama lengkap KH Azizi Hasbulloh Pengasuh Pondok Pesantren Barran, Selopuro, Blitar, Jawa Timur. Beliau adalah sosok Faqih atau ahli fikih Nusantara yang sangat inspiratif. Tabahhur atau kedalaman penguasanya atas ilmu-ilmu syariat; fiqh, ushul fiqh, akidah, tasawuf dan lainnya mendapatkan apresiasi luas dari para Kiyai lain, bahkan di kalangan para Masyayikh di Pondok Pesantren Lirboyo. Menurut Dr. Ali Mukti Qusyairi, Kiyai Azizi adalah cendekiwan Pesantren yang memiliki karakter kuat, yang terbuka, tegas dan lugas dalam berdiskusi dan adu argumentasi dalam forum-forum bahtsul masail pesantren dan Nahdlatul Ulama NU. Dalam banyak forum, seperti di Lirboyo, Forum Musyawarah Pondok Pesantren FMPP Se-Jawa Madura, Bahtsul Masail Syuriyah PWNU Jawa Timur, dan forum-forum Bahtsul Masail PBNU, beliau seringkali membuat orang-orang yang terlibat di dalam diskusi tak dapat melupakan sosok beliau, yang sangat kuat secara referensi dan kokoh dalam idrak atau analisis kasus-kasus kontemporer waqi’ah haditsah. Banyak orang bersaksi bahwa KH. Azizi Hasbullah adalah orang yang sangat baik, dan termasuk orang yang bisa disebut Mukhlis. Beliau menjalani totalitas hidupnya untuk mengaji dan mengajar kitab kuning, membimbing santri dalam agenda bahtsul masail dengan elegan, memberi rumusan keagamaan yang bernas, baik dalam level bahtsul masail pesantren Lirboyo, antar Pesantren, NU di berbagai level dari ranting, wilayah sampai PBNU. Kyai Azizi merupakan contoh seorang tokoh yang diangkat derajatnya oleh Allah karena ilmunya. Sebagai sosok seorang santri, beliau menjadi contoh teladan santri yang menggabungkan antara semangat belajar dan semangat khidmah. Meski beliau sangat sibuk melaksanakan tugas-tugas sebagai khodim Kiyai, tapi kesibukan itu sama sekali tidak menyebabkan beliau bermalas-malasan dalam belajar. Beliau menguasai banyak fan ilmu. Di antaranya adalah; fiqih, ushul fiqih, nahwu, balaghah, dan tafsir. Selain itu beliau juga piawai dalam menerapkan teori ilhaq, yakni teori yang menganalogikan persoalan kontemporer kepada persoalan yang ada dalam narasi kitab kuning yang berbeda tapi mengandung titik persamaan yang dapat menyatukan dan mengerucut pada hukum yang sama. Jelas sekali, bahwa hidup beliau penuh manfaat dan keberkahan yang dirasakan oleh banyak orang. Baik santri maupun kalangan orang biasa, merasakan dan mengagumi keluasan dan kedalamam ilmu beliau. Terdapat satu pernyatan menarik KH. Azizi dalam sebuah wawancara penelitian skripsi, Zuhdi Masruri. Beliau menyatakan bahwa “tradisi jangan sampai dihilangkan, tetapi disesuaikan dengan syariat, karena dalam bermsyarakat mau tidak mau kita hidup berdampingan dengan tradisi. Nah, orang menggunakan tradisi atau kebiasaan silahkan itukan mitos, kalau dia ragu jangan sampai melakukan, tetapi jangan sampai meyakini bahwa tidak ada waktu hari itu baik atau jelek yang menyebabkan malapetaka. Waktu menjadi jelek apabila digunakan untuk maksiat, dan menjadi baik ketika kita berbuat kebaikan. Hanya saja kita menghindar untuk melakukan tradisi tersebut karena sebagaian dari akhlak yaitu menyesuaikan budaya dan tradisi selama tidak bertentangan dengan syariat. Rasulullah menegaskan bagaimana cara bermasyarakat dengan baik; wa khaliqin nasa bi khuluqin hasanin’, dan bergaullah bersama orang lain dengan akhlak yang baik. Ketika Sayyidina Ali ditanya pendapat soal hadis ini oleh para Sahabat lain, beliau menjawab silakan adaptasi dengan tradisi selama tidak bertabrakan dengan syariat’.” Al-Fatihah teruntuk KH. Azizi Hasbullah. Semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. 4. Referensi Diolah dan dikembangkan dari data-data yang dimuat di situs resmi Hasil wawancara penelitian skripsi yang ditulis oleh Zuhdi Masruri UIN SATU Tulung Agung, Tradisi Larangan Pernikahan Pada Bulan Muharram Dalam Perspektif Tokoh Nahdlatul Ulama Nu Dan Tokoh Adat Di Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar,

biografi kh azizi hasbullah